Maaf Aku Mencintainya





Kamis, 24 September 2009

Pagi yang cerah , hari yang menyenangkan pastinya
Tapi tidak begitu dengan aku hari ini adalah hari yang membosankan, didepan kelas pak agus sedang menerangkan rumus-rumus yang aku tak mengerti. kualihkan pandanganku kelain tempat
hah cowo itu, aku tak bisa fahami dia kadang dia begitu menyebalkan namun kadang begitu menyenangkan bagiku.
Mungkin hari-hariku akan sepi tanpa dia.

Ian menoleh padaku dan tersenyum, mungkin ia tau kalau aku telah sedari tadi memperhatikannya dan jantung ini kembali berdetak kencang, entah kenapa.
"kenapa na?" tanya desi mengagetkanku
"heh.. apa?, oh gak kenapa-kenapa kok, biasa ucup ngejek aku lagi" jawabku dengan sedikit gagap
"ow" katanya singkat
Kembali ku toleh ian dan dia juga menoleh padaku sembari menjulurkan lidahnya tanda mengejekku, kubalas dengan hal yang sama. dan begitu seterusnya

Sabtu, 3 oktober 2009

"ana kamu gak kekantin?" tanya desi di akhir jam pelajaran
"gak ah males, aku disini aja" jawabku dengan nada sedikit males
"ok dech kalo gitu, bye" kata desi lantas pergi keluar kelas

Ah cowo itu lagi menyebalkan, kenapa dia tidak ikut pergi keluar menyusul temen-temennya
"hey ucup, kenapa kamu gak pergi keluar bersama gerombolanmu" tanyaku pada ian
"males ah, lagi gak Mut, kan kamunya disini, pengen nemenin kamu aja" jawabnya santai
"sialan lo, gw gak butuh temen kale, gw tu gak penakut kaya lo"
"oh iya, gw inget lokan ibu Singa jadi gak perlu taku, aku kudunya yang harus takut sama kamu" kata ian sambil berlari kaluar kelas
"oh, dasar ucup sialan, awas aja laen kale gaktag kasih apun lo"

Memang setiap hari aku dan ian tag pernah akur, ada ada saja yang ia lakukan untuk membuatku tambah benci kepadanya. bagai kucing dengan anjing yang tagkan pernah berdamai.
Yah... sepi banget seh kales ini, tapi aku males banget buat keluar kelas. Aku berdiri dan menuju ke papan tulis. sekedar iseng aku menggambar seseorang yang sekarang sedang ada di otakku

"bagus juga gambaranmu" kata ian mengagetkanku
"kamu lagi, kok balik lagi kenapa" tanyaku penuh selidik
"nih, dimakan gi"
"ikhlas gak ne" kataku dengan agak mengejek
"ikhlas kok, makan aja, tapi jangan mbok abisin aku juga mau"
"huh...kiraku, oya Yan aku dah bosan tiap hari berantem sama kamu, gak ada manfaatnya buat aku, lagian kita sebentar lagi mau ujian, masa becanda mulu"
"iya neh... aku juga sudah bosen, gimana kalo kita berdamai saja"
"boleh.." kataku dengan nada sumringah
"tapi masih bolehkan aku memanggilmu ibu Singa lagi" kata ian mengejekku lagi
"uh... jangan dunk, neg githu aku panggil kamu, Ucup aja gimana"
"oke gakpapa gak masalah buatku, lagian nama bukan segalanya buat aku, yang penting gw tetep yang paling ganteng di kelas ini, iyakan"
"apa, kamu bilang kamu paling ganteng"
Aku tertawa dan ian pun ikut tertawa dan kami berdua tertawa, baru kali ini aku bisa senang berada didekat dia.
"na, udah punya pacar belum?" tanya ian mengagetkan ku
Aku sedikit kaget dengan pertanyaan ian saat itu, dan aku kembali tertawa begitupun juga dengan ian. bahagianya.........

Jum'at 09 oktober 2009
Ditoilet

"eh,... lo ne centik banget seh, cewe narcir tau gak" kata veni tiba-tiba mengagetku
Entah angin apa yang membuat vebi bilang brgitu padaku, yang kutau memang cewe itu biang rese dikelasku. Akupun juga jarang ngobrol dengan dia, tapi kenapa kali nin dia seperti ini. Pasti ada yang tak beres

"eh..lone denger gak seh veni ngomong, ato jangan jangan lo tuli ya??" lanjut tini, temen veni
sebelum aku menjawab pertanyaan tini, tiba-tiba mereka berdua mencekal kedua tanganku dan memepetku badanku kedinding. Gila mereka berdua benar-benar sadis, aku masih mencoba tenang walau tangan kananku terasa sakit karena dicekal veni. Dia memegang tanganku begitu kuat sehingga aku merasakan sakit, sebenernya apa yang terjadi pada mereka.

tiba-tiba tangan tini mengarh ke mukaku dan menamparku.
"aw..sakit" jeritku
Kali ini batas kesabaranku telah habis, dan rasa marah mulai memuncak, badan tini yang kecil dengan mudahnya ku dorong dengan satu tangan. Dan tangan kiriku lepas dari pegangannya, dia sedikit menjauh dariku. Untuk veni dengan badannya yang begitu gemuk kudorong dengan kedua tanganku dan dia terjungkir, jatuh ke belakang.

"Dasar gendut" kataku
"Setan lo na, lo dah bikin gw tambah marah" kata tini dengan nada tinggi
Dan dia mendekat padaku mungkin dengan maksud ingin mencekal tanganku lagi, akupun juga mendekat dan melayangkan tanganku ke pipinya.
"ne balasan dari gw" kataku sambil menggampar muka tini, dia menjerit kesakitan

Veni bangun dari jatuhnya dan kembali mencoba mendekatiku, Namun dengan sigap aku memasang kuda-kuda siap menyerang, berjaga-jaga dari setiap kemungkinan.
"sini lo kalian minta babak belur, gw buat kalian nyesel mengenal ana" kataku lantang
Mungkin dengan cara seperti itu keberanian mereka tumbang, dan akhirnya pergi.
"awas lo deket-deket ian lagi" kata veni sambil berlalu meninggalkanku, dan diikuti tini.
"apa lo emangnya gw takut sama ancaman kalian, dasar cewe-cewe cemen lo pada" kataku sambil dengan gaya menantang

"ngapain lo, kayak gitu " kata seseorang dari belakang
"udin" kataku gagap
Ternyata tak berselang lama veni dan tini pergi, ian dan temen-temennya datang dan melihat tingkahku yang mirip jagoan kampung, siap bertarung.
"ehm...ehm nggak papa kok, emang ada yang aneh ya?? kataku lagi
"lha kamu, marah-marah gak jelas githu tadi" kata samsudin lagi

malunya aku ternyata samsudin, ian, agung dan teguh melihat apa yang aku lakukan. Bisa mati malu aku, neg gini ceritanya
"gak papa kok" kataku sambil perdi dari hadapan mereka berempat dan tag lama ku dengar mereka tertawa terbahak-bahak
"sial....." umpatku dalam hati

Senin, 12 Oktober 2009

"Des, aku lupa tar ada les apa ya" tanyaku pada desi sahbtku
"bahasa Indonesia sayang" Jawab desi singkat
Kami berdua berjalan menuju kelas dengan tergesa-gesa karena sebentar lagi les akan dimulai
Tapi tiba-tiba desi menghentikan langkahnya
"ada apa des" tanyaku
"lo liat dech, kekelas 2F itu, itu iankan ngapain dia sama veni"
"mana ..... eh iya bener itu ian"
Mungkin ian sadar telah kami perhatikan, maka ia menarik tangan veni dan mengajaknya ke ruang kels 2F dan diikuti oleh ketiga temannya
"ngapain mereka denga cewe rese itu" kataku dengan sedikit lemas

Dalam hatiku bertanya-tanya apa yang terjadi sebenarnya, kenapa menjadi seperti ini
dan kenapa pula dengan hati ini, kenapa aku merasakan sakit yang teramat sangat dan entahlah yang akan terjadi nanti.

Selasa 13 Oktober 2009

Pagi ini suasana kelas benar-benar kacau, brisik bikin MUTku tambah down aja. Sengaja hari ini aku datang lebih awal, niatku untuk menconteg PR fisika dari pak Raharjo yang sudah dikerjakan desi sejak semalam
"lagi gak mut an" tanya desi
"sangat" jawabku singkat
"nech, pesananmu di jamin betul semua"
"oke..'
"udahlah gak usah dipikirin yang kemaren"
"it's ok, tenang aja" jawabku menyembunyikan perasaanku yang sebenarnya

Sudah hampir jam masuk tetapi belum juga anak-anak dikelasku ini diam, mereka masih asik dengan kegiatan gak penting yang mereka lakukan,dan aku juga masih konsen copy paste tugas fisikaku karena harus selesai jam ini juga.
"perhatian-perhatian" treak veni tiba-tiba
Spontan semua pada terdiam termasuk aku, entah apa yang ingin veni lakukan hari ini, aku cuma diam dan ingin mendengarkan.

"tau gak kalian semua" lanjutnya, masih dengan lagak sok nya itu
"tau apa ven" tanya endah
"dengerin ya, gw udah resmi jadian ama ian kemaren sore, bukanya berita gembira itu"
Sontak aku kaget bukan main mendengar berita itu, suara dari temen-temen sekelasku bersorak dan di ikuti tepuk tangan serta ucapan selamat pada veni. Riuh seketika saat itu jantungku serasa copot air mataku tak bisa ku tahan lagi, benar-benar sakit hati ini
"kok bisa gini sih ceritanya, kata ian dia naksir kamu..."kata desi berbisik padaku
"sudahlah des, jangan bicara apa-apa lagi, aku mau ke UKS, janga lupa kumpulkan tugas fisikaku" kataku sambil berlalu meninggalkan kelas dan menuju ke UKS dengan mata berkaca-kaca.

Setelah kejadian hari itu aku menjauh dari desi, ian dan semanya, aku mau menyendiri
Kuhabiskan waktu istirahatku untuk pergi ke perpustakaan, ya setidaknya aku bisa merenung disana atau membaca buku karena ujian nasional semakin dekat.

26 Oktober 2009

Lebih terasa relaks hari ini, dan aku bisa sedikit bernafas lega
Aku bisa melupakan semua hal, dan hari ini sengaja ku pilih bangku paling depan agar bisa lebih konsen ke penjelasan guru nantinya.

15 menit lagi masuk , semua anak dikelasku telah datang termasuk veni dan tini
Tak lam ian dan ketiga temannya datang, entah apa yang akan mereka lakukan kali ini kenapa semua jendela di tutup dan pintu dikunci dari dalam. Dan ian berdiri didepan kelas
"mohon perhatinya teman-teman" kata ian lantang tapi tenang
semuan terdiam termasuk aku
"aku ingin kalian mendengarkan penjelasanku dan..." lanjutnyasembaru menatapku
Aku hanya bisa tertunduk tak berdaya denga tatapan itu, dan aku akan berusaha melupakannya

"begini.." cerita ian menjelaskan semuanya
Dia menjelaskan hubungannya dengan veni, kejadian di ruang 2F itu dan tentang perasaannya padaku, semuanya dia ceritakan tanpa dikurangi atau ditambah sedikitpun.
"aku baru tau masalah ini kemaren, makanya aku baru kasih reaksi dan penjelasanya hari ini, aku menyesal kenapa sampai hal ini terjadi"
"ya udah, tembak ana sekarang aja" kata ponco tanpa di komando
"emangnya rusa ditembak" lanjut edo dengan nada menggoda
"ok..ok teman-teman jika kalian mendukungku" kata ian melanjutkan "ana, aku ingin bertanya padamu seperti yang telah kau ketahui, maukah kamu menjadi pacarku"

Percampuran antara senang, gelisah dan malu menjadi campur aduk, aku belum bisa berkata apa-apa aku hanya melihat veni dan tersenyum. semua anak bersorak memberi dukungan untukku
aku berdiri dan mendekati ian yang berdirididepan kelas. kulihat teman-teman bersemangat mendukungku, agar aku menerima cinta ian
Kualihkan pandanganku pada ian dan kuanggukkan kepalaku tanda menerima cintanya.
Semuanya bersorak, semuanya ikut bahagia kecuali veni dan tini. ah...anak itu kulupakan sejenak. Yang kurasakan saat ini hanya bahagia

Tepuk tangan dan sorak terdengar riuh di kelas 3A, ian memegang tanganku dan berkata "Terima kasih ana"
Tak dapat kubayangkan ini semua akan terjadi, kenapa ian bisa senekat itu tadi.
Selanjutnya akan kami jaga cinta ini akan kami lindungi dengan sepenuh hati
Demi cinta yang ada milik aku dan milik ian.



selesai............


Read More....

Hanya Menanti Waktu




Tak ada keluhan dan tetesan air mata malam ini
Hanya ada senyuman dan tawa
Mengisi detik-detik malam ini

Segala kehampaan kini tlah sirna
Sementara duka dan kesedihan tlah terlupa
Andai kehidupan selalu seperti malam ini
Bersama dia yang ku kagumi

Kan ku jalani sisa umurku
Dengan sebuah cinta

Getaran cinta kini kurasa kembali
Memberikan sinyal hijau pada langkahku
Dan tinggal selangkah lagi
Aku akan kembali padanya
Pada dia yang ku nanti selama ini

Cinta bersamamu aku hidup dan bersamamu pula
Aku akan mati..........



Read More....

Awal Dari Sebuah Penantian





Prolog
sepi, masih seperti biasanya gada yang menarik pagi ini bisanya nge game nge game dan nge game. Emang gada kerjaan kalo jam-jam segini. Huh……. Pagi-pagi dah dibikin BT entah kenapa aku mulai ragu ama cintanya. Kalo kaya gini tiap hari, dan gada yang mengalah salah satu pasti dech bakalan putus, tapi semoga aja enggak aku masih berharap lebih dengan dia.

Pengennya akur terus tapi gimana orang dia juga kaya gitu maunya menang sendiri, dia juga gak mau mikirin gimana perasaanku, aku dah sabar….. dan itu terus aku lakukan demi cinta kami, yah setidaknya selalu menghagai pacar pertama….. semoga aku tetep kuat.

****

“brapa???”, berdiri mematung didepan meja kasir, sambil memperhatikan mbak penjaga kasirnya yang sedang asyik melamun.

“weleh, mbak, mbak e, brapa??

“hah.. apa??,kenapa??” jawab mbak e penjaga kasir dengan agak gugup

“gimana tho!! Mbaknya ini, brapa biaya net saya??, saya buru-buru ini mau kejar jam tayang he…he…” (tertawa) padahal gada yang lucu

“oh ya… suneo kan?? 4000 mas, mangnya situ artis??”

“he,….he,… iya kali mbak,ni mbak”

“makasih”

“Ya sama-sama”

****

Malem minggu

Seperti biasa agma dateng kerumahku, namun entah kenapa malem ini aku merasa dia berbeda dari biasanya, kaku!. Dingin angin malam semakin membuat suasana malam ini semakin beku, aku bingung mau bilang apa. Ada perasaan yang tak tentu dihatiku tak terasa setetes air mataku kluar. Kupandang dia, ku salami perasaannya, aku ingin coba mengetahui apa yang ada di dalam hatinya, apa yang sedang agma fikirkan, mungkin putus??. Tapi tak mungkin karna agma masih sayang padaku. Untuk yang kesekian kalinya aku menatap wajahnya, tapi kali ini agma sadar kalo aku sedang memperhatikannya.

“ada apa, sayang??” menatapku dan tersenyum

“ngh..ngh… ngak kok, gak ada apa-apa?? Memangnya kenapa??” jawabku dengan agak sedikit gugup,karna ketauan mencuri pandang padanya.

“ya. Kamu dari tadi liatin aku mulu kenapa?? Naksir?? Ato kangen”

“weleh. PD banget ya pacarku ini diliat bentar aja udah bilang gitu”

Tak ada jawaban dari celotehanku, benarkan hari ini tak seperti biasanya, biasanya dia selalu bercanda denganku apapun kataku selalu dia balas dengan ejekan. Kali ini lain, dia diam saja sejak pertama datang tadi.

“na!” akhinya dia membuka keheningan dengan panggilanya

“ya” jawabku pelan

“maaf na, aku nggak bilang sejak awal, besuk jam 11 siang aku akan berangkat ke Jakarta dengan saudaraku”

Gada hujan gada angin bagai disambar petir aku malem itu, aku memaku tak bisa ucapkan apa-apa ternyata semua pertanyaanku malem ini terjawab sudah, kekasihku akan merantau ke Jakarta.

“apa gak bisa ditunda?? Kenapa baru bilang sekarang, nek kamu bilang sejak awal aku bisa beli sesuatu buat bekal kamu diperjalanan nanti” sambil mengusap air mata ku yang menetes, mencoba tetap tenang agar suasana tak menjadi kalut malam itu. Menyembunyikan kesedihan yang aku rasakan sebenarnya dari agma.

“kamu jangan cengeng, kita kan masih bisa telpon-telponan dan smsan” mengusap air mata dipipiku, dia tau kalau aku sedih. Dia selalu tau apa yang aku rasakan. Tak ada dua, orang seperti dia didunia ini.

“iya, tapi…..”

Belum sempat aku melanjutkan kata-kataku, agma merangkul dan memelukku. Membawa diriku ke dadanya. Agar aku tau bahwa ia juga tak menginginkan perpisahan ini terjadi, tapi memang harus ter jadi dia telah lulus sekolah tak mungkin lagi membebani orang tua terus menerus, dia telah dewasa harus mampu menghidupi dirinya sendiri dan sekedar membantu orang tuanya, juga mencari bekal untuk hidupnya dimasa yang akan datang. Menjadi lelaki sejati.

“ag.! Kalo githu kita pergi kluar yuk, yah itung-itung buat kenang-kenangan”

“ehm… sebenarnya, ya udah ayuk..! dari pada kamu nangis mulu dirumah” sambil menjulurkan lidahnya mengejek aku

“ih… kamu ne, sifat bawaanya muncul lagi, dasar keturunan nyai blorong” bangun dari tempat duduk dan pergi kekamar mengambil apa-apa yang mungkin nanti akan dibutuhkan.

Melaju kencang, memecah gelap, dinginnya malam tak membuat laju sepeda motor yang kami kendarai mengurangi kecepatanya. Semakin cepat malahan. Tak berapa lama agma memakirkan motornya didepan pusat perbelanjaan.

“mau beli oleh-oleh ya” tanyaku seketikan dan turun dari sepeda motor

Agma tak menjawab apapun, dia hanya menoleh dan tersenyum padaku, duh... senyum itu dulu yang meluluhkan ke tomboyanku waktu kelas 3 SMP. Pertama kalinya aku mengenal cinta dan pertama kalinya pula aku merasakan sesuatu hal yang tak dapat ku utarakan oleh kata-kata. Itulah cinta yang agma berikan padaku. Sebagai teman sekelas teman bercanda ternyata memiliki perasaan yang lain. Yang kemudian aku sebut itu cinta.

Dia menggandeng tanganku seperti biasanya mengajakku berputar putar, berkeliling, dari toko A sampai Z tapi tak ada satu pun yang kami beli.

“ehm…ag aku capek kita istirahat dulu ya, tar dilanjut lagi” keluhku dengan mulut agak sedikit manyun karena sejak tadi berjalan keliling toko tapi tak satupun barang yang kami beli

“ya udah, kita istirahat diluar aja sambil makan baso pak atang…. Uangku nggak cukup kalo mau makan di restoran sini, masih kuat jalan nggak kalao nggak sini biar aku yang gendong”

“mau sih mau, tapi aku malu ntar diliatin banyak orang” tersipu malu aku sambil mengejek agma yang ada di sebelahku

Kutarik tangannya ketempat biasa kami makan baso, “warung baso pak atang”. Dulu semasa masih sekolah kami sering makan berdua ditempat itu. Dimana disitu ada aku, pastinya ada agma juga dan begitu sebaliknya….. duh masa Sekolah yang tak terlupakan.

Sapaan pak atang yang ramah, selalu menghiasi kedatangan kami menawarkan tempat duduk yang selalu kosong untuk kami, 2 kursi khusus dekat kaca. Dulu kami pilih karena dari tempat itu kami bisa melihat suasana diluar kaca dan itu merupakan suatu kebahgiaan tersendiri bagi kami. Dan jika tempat itu ada yang menempati saat kami datang maka pak atang dengan cepat dan sopan menyuruh orang yang berada di kursi itu untuk segera pindah dengan alasan kursi tersebut telah dipasan sebelumnya. Tapi terkadang aku melarangnya, tak enaklah pada orang itu. Pak atang telah menganggap kami berdua seperti anaknya sendiri. Kebaikannya pula yang dulu dapat mempersatukan kami kembali.

“seperti biasa mas??” Tanya pak atang

“iya dunk pak, gak dikurangi ditambah boleh” jawab agma seenaknya, dan kamipun tertawa. sedikit banyak aku bisa melupakan kesedihan yang aku alami, untuk saat ini.

“ih, kamu becanda mulu ama pak atang kalo gitu kapan kita makannya??”

Pak atang dan agma melihatku secara bersamaan. Dan merekapun tertawa

“ne. pak calon istriku udah kelaperan katagihan basonya pak atang” sindir agma padaku, padahal perut dia yang sejak tadi minta diisi, karena berkali-kali berteriak-teriak minta di isi.

“ya..ya..ya “ jawab pak atang singkat sambil berlalu dan tersenyum meninggalkan tempat kami berdua.

Setelah selesai makan baso di warung pak atang kami pun pulang karena jam sudah menunjukkan pukul 21.00 dan jam itu batasan aku boleh keluar bersama agma lebih dari jam itu tidak, walau aku memohon tetap tak di izinkan oleh orang tuaku. Masih dingin malam ini seperti tadi waktu kami berangkat, mungkin lebih dingin malahan, musim pancaroba emang malam harinya dingin seperti ini.ditengah perjalanan pulang kami, agma memberhentikan laju sepedanya dan berhenti di tepi jalan.

“na kamu coba kamu turun bentar dech, kok kayanya ada yang salah sama sepedanya, jalannya oleng” katanya tiba-tiba.

Tanpa dikomando akupun turun dan mencoba ikut memeriksa keadaan ban sepeda agma tapi dia segera melarangku tapi kali ini lain dia kasar dan aku tak tau kenapa seperti itu, ini untuk yang kedua kalinya dia membentakku setelah dulu waktu kita putus dia marah sangat. Tapi kali ini kenapa??

“maaf na, bannya beneran kempes kalo gitu kamu tunggu di……” sambil mencari sebuah tempat yang pas buat aku nunggu dia, selagi dia nambalin ban sepedanya “ehm….disana, ya di pos rondha itu kamu nunggu aku. Tar aku cepet balik gak lama kok paling bentar”

Aku tak mengucapkan apapun segera aku menuju ketempat yang agma sarankan ke aku, dan tanpa panjang lebar juga akma mengendarai sepedanya yang kempes mencari tambal ban terdekat. Aku melangkah tak pasti menuju ke pos itu. Entah kenapa dia brani membentakku seperti tadi, apa salahku aku Cuma ingin membantunya. Toh akukan juga ikut bertanggung jawab kalo seandainya sepeda agma kenapa-kenapa.

****

Dilain tempat agma merasa bersalah karena ia tau kalau tadi berbuat salah padaku, tapi kalau ia tak melarangku maka aku bakalan tau. Dan rencananya tak akan berjalan mulus bahkan gagal. Namun jika rencana itu agma laksanakan waktu makan baso tadi.. itu tak mungkin, agma tak mungkin merusak suasana makan baso terakhir kita. Agma kembali ke pusat perbelanjaan yang pertama kita datangi tadi tujuanya untuk membelikan kenang-kenangan buatku. Ya…. Benda yang nantinya akan berharga buatku, benda yang akan menjadi pemersatu kami.

“mbak, aku ambil kalung yang itu” menunjuk dua buah kalung. Dengan liontin sebuah hati yang dapat terbagi dua, untuk masing-masing kalung.

“yang ini mas??”

“iya mbak?? Brapa?? “

“satu apa dua??” jawab penjaga toko mencoba menarik perhatian pembelinya dengan candaan.

“yah mba e ….. ya harganya no” kata agma meyakinkan si penjaga toko

“iya..mas, ini harga satunya 50.000, tapi kalo masnya beli dua sekaligus Cuma 90.000. gimana?? Mau beli satu apa dua??.”

“yah, nek beline satu ntar yang satunya nyariin. Ok Aku mau, tolong bungkusnya dipisahin ya”

“iya, beres dech….sama ini” sambil memberikan setoples gulungan kertas “ ada undian kali aja mas beruntung, kan hadiahnya lumayan” lanjut penjaga toko itu.


selamat anda mendapatkan boneka cantik



“wah, beneran mujur aku hari ini mbak….” Celetuk agma kegirangan

“emange dapet apa mas??....” Tanya penjaga toko seketika setelah mendengar ucapan agma, dan agma juga keliatan kegirangan

“bon..boneka mbak, iya ne liat SELAMAT ANDA MENDAPAT SEBUAH BONEKA CANTIK, bakalan beneran cantik seperti yang miliki ntar” agma tersenyum

“oh…boneka, buat cewenya aku kasih yang Pink ini aja, cakep kok…ni mas” memberikan boneka pilihanya pada agma yang dirasa cocok untuk cewe agma nantinya.

“jangan, jangan yang Pink mbak…. Biar saya yang milih sendiri” agma spontan menolak pemberian pelayan toko tersebut dan memilih sendiri boneka yang cocok untuk ana. “soalnya ana gak suka warna Pink, mbak!, dia sukanya Warna Biru….Ehm yang mana ya? Ya..yang itu aja mbak yang paling pojok”

“mas seleranya ok juga, ini mas” memberikan boneka hasil dari undian keberuntungan

“iya dunk, eh masa gak di bungkus malu dunk, bungkus sekalian ya mbak”

“iya dech klo githu”

***

Aku masih menunggu kedatangan agma, hampir 20 menit aku menunggunya. Entah kemana sebenarnya agma menembelkan, ban sepedanya yang kempes. Duduk berdiri kemudian duduk lagi lalu berdiri lagi sambil terus memperhatikan jalan kalau-kalau agma muncul. Mungkinkah agma marah?? Trus ninggalin aku?? Ah tak mungkin. Apa aku telpon saja dia?? Tapi tar dia angkat telpon pas bawa sepeda… aduh jangan-jangan tar kenapa-kenapa lagi.. sabar dech sabar.

“yuk, pulang” ajak agma kemudian setelah selesai nambalin sepedanya yang kempes

Aku hanya terdiam, aku ingin tau kenapa dengan agma hari ini. Banyak hal ganjil yang terjadi, banyak hal yang aku tidak tau. Semua pertanyaan itu ingin aku utarakan tapi apalah daya lidahku kelu, aku tak mampu mengucap apapun aku terlalu takut mengambil resiko, takut agma kecewa dan marah.

“maafkan ak na, karna tadi aku membentakmu tapi janji, aku gakan ulangi lagi” kata agma memohon padaku agar aku memaafkanya, tapi sekali lagi aku tak mampu berkata apa-apa. Hanya anggukan kepalaku tanda aku telah memaafkan semua kesalahan yang telah agma perbuat padaku. Toh itu juga Cuma hal kecil bagi ku maka mudah untuk melupakannya, mungkin aku hanya ingin memcari perhatiaannya. tak lama agma mengeluarkan sesuatu dari saku celananya dan memakaikannya dileherku.

“na, kalung ini nantinya yang akan jadi obat rindu kita. Jaga kalung itu baik-baik ya”

Baru kali ini aku melihat agma meneteskan air mata, baru kali ini aku melihatnya seperti itu begitu besarnyakah cintanya buatku. Terdiam, entah apa yang ada didalam fikiran kami. Begitu banyak cobaan yang telah kami lalui demi kukuhnya tali cinta diantara aku dan agma. Dan begitu banyak air mata yang harus kami korbankan untuk membangun kembali tiang – tiang cinta yang rapuh. Ya…. Demi cinta ini.

“sudah larut malam na, ayo kita pulang nanti orang tua mu khawatir, dan aku juga tak mau ketinggalan bis karna bangun kesiangan” agma masih berusaha membuat keadaaan menjadi tidak tambah kacau.

***

Masih jelas bayangan saat-saat bersama agma tawanya, celotehanya, tapi kini aku akan ditinggal sendiri disini. Bisakah aku bertahan??

Kulihat langkah gotai melewati lorong-lorong sempit, tak begitu Nampak memang tapi aku yakin itu agma. Dan disusul dibelakangnya kedua orang tua agma, adek serta pamannya. Semua tampak biasa-biasa saja kecuali aku, yang tetap tegang menahan air mata, agar tidak jatuh.

“sudah lama na??” kata agma sesampainya didekatku

“ehm… lumayan. 15 menit lag ibis akan berangkat kemana saja kau tadi lama sekali kalu ketinggalan bis gimana”

“ibu kepasar dulu cari oleh-oleh” kata dia sambil cengengesan

Masih saja dia bisa bercanda disaat-saat seperti ini, waktu berjalan begitu cepat dan saatnya tiba. Bis akan berangkat membawa kenanganku bersama agma pergi jauh ke kota Jakarta. Agma berpamitan kepada kedua orang tuanya kemudian adeknya lalu pamannya dan terakhir aku. Berat…….rasanya.

Berbalik, dan mulai meninggalkan kami, agma berjalan begitu lambat seakan-akan membawa beban yang begitu amat berat dipikulnya. Mungkin beban itu suatu kesedihan, meninggalkan kami orang-orang yang agma sayangi.

Bis mulai berjalan dan sampai akhirnya bis itu hilang di persimpangan jalan.

Selamat jalan sayank, aku akan tetap menantimu disini

Kembalilah hanya untuk aku.

***

Read More....

Dia Milik Sahabatku







"jack...jacky..jack..jacky... hoe bangun dah siang ne, kita mau berangkat jam berapa kalo jam segini loe belum bangun??"

Teriakan adit membuat mimpi manis jacky hilang, dan hal seperti ini memang sering banget terjadi, dari bangun siang, terlambat, sampai di strap di depan kelas adalah makanan sehari-hari mereka berdua.
Seperti biasanya adit menyelusup masuk kamar jacky tanpa permisi dan mambangunkan sahabatnya itu.

"setan loe jack, ne udah jam 7 loe belum juga" kata adit sambil menggoyang-goyangkan badan jacky.
"iya-iya gw bangun, githu aja pake treak-treak Brisik tau gak"
"oya.. logada gw, lo gakan juga bangun, buruan sana mandi gw tunggu disini" kata adit sambil menarik tangan sahabatnya itu.
"ok...Ok bro"

*****

"jack, kalo lo tadi bangun pagi kita gakan kena hukuman kaya gini, mana WCnya bau banget lagi, sumpah dech besuk-besuk lo gw tinggal" celetuk adit karena saking marahnya pada jacky.
"yah, elo kaya gak pernah gini aja, kitakan dah saban hari dihukum pak totok, udah trima aja tar abis ne gw traktir dech" timpal jacky menghibur sahabatnya itu
"boleh... tapi 2 porsi baso ya" lanjut adit, dan mereka berdua tertawa bersama

memang benar, mereka berdua di hukum untuk membersihkan kamar mandi. Pak totok sudah sangat marah kepada mereka berdua, terang saja tiap hari terlambat tiap hari bikin onar, tapi meskipun begitu kepala sekolah enggan mengeluarkan mereka. ini dikarenakan otak mereka berdua yang encer-encer dan mereka berdua adalah anggota tim basket di SMU 112 jakarta
Berkat merekalah sekolah memiliki banyak penghargaan banyak piala, gak cuma itu dengan otak jeniusnya mereka berdua juga sering mawakili lomba Sains ajang internasional. Yah...kalo mereka dikeluarkan, namanya membuang berlian di tangan

"loe tau gak, katanya bakalan ada anak baru di kelas kita......" kata jacky memecah keheningan
"cewe pa cowo??" potong adit
"cewe" lanjutnya
"wah, mangsa baru ne. Sapa namanya??
"evi, mo lo kemanain bro" kata jacky, membuat adit sedikit lesu
"lo taukan gw dah putus, lagian cewe cewe disini basi....lebay semuanya" kata adit sumringah
"kata anak anak seh dari Wonogiri"
"wkwkwk ndeso ntu"
mereka berdua tertawa tag ada henti-hentinya,

Sedang asiknya mereka bercanda seorang cewe menuju ke arah mereka dengan sedikit tergesa-gesa, jacky yang sedari tadi telah sadar akan kehadiran cewe itu menjadi berdebar-debar jantungnya entah setan apa yang telah membuat dia seperti itu
Gak biasanya dia melihat cewe dengan tatapan seperti itu.

"jack...lo liat apa??" tanya adit membuyarkan penglihatan jacky dan menoleh ke adit
"ntu" sambil memberi isyarat pada adit
"aduh, mana kita lagi dihukum gini ada cewe cantik malu aku" lanjut adit jadi salting karena cewe itu semakin dekat dengan tempat mereka berdua berdiri.
"misi ya aku mau lewat" kata cewe itu ssambil berlalu menuju ke toilet pintu ke 3

Mereka berdua hanya terbengong dan cengengesan memikirkan sesuatu ide gila yang akan benar-benar berakibat fatal nantinya.
"pikiran lo sama dengan gw gak" bisik adit pada jacky
"emang apa" jawab jacky
"ayo ikut gw" kata adit sambil menarik tangan jacky "udah ngikut aja, itung-itung vitamin coz abis bersihin toilet... hust..janga berisik" lanjutnya
"ogah ah dit, gw gak mau"
"udah lo diem aja"
"hei sapa ntu, brenksek loe pada" treak dari dalam terdengan lantang, marah terpancar dari nada bicara yang tinggi dan keras itu
"waduh ketauan, lare........" ajak adit dan diamini jacky

Tapi kali ini dewa sial sedang berada di pihak mereka berdua. tidak sengaja mereka menabrak embel pel dan terjatuh
"sial ne semua gara-gara lo" celetus jacky pada adit karena kesal
"kok gw. lo juga maukan" jawabnya

Bersambung

Read More....

Amor adalah cinta




Saat cinta menjadi tahta di dalam hati
Saat itulah cinta di uji
Tentang Ketulusan, kejujuran dan kepercayaan
Hanya oleh kekuatan kekuatan cinta itulah
Virus-virus jahat itu musnah

Betapa sulitnya mencari seseorang yang faham
Arti makna cinta sesungguhnya
Mungkin diantara sekian banyak mereka yang merasakan cinta
Tak sedikitpun yang tau dari makna cinta itu???

Apa cinta itu?
Tanda tanya besar dalam hati
Saat virus itu menyebar ke dalam jiwa
Getaran indahnya begitu kuat
Meremukkan segala yang ada di hadapannya

Kadang hati bergetar saat bertemu Dia
Kadang darah berdesir jika mendapat senyumnya

Tapi cinta
Cinta terkadang membuat si pelakunya lupa
Dan tak sadar atas apa yang dilakukanya

Karna cinta pula Hidup ini terasa indah
Cintailah dia dengan sepenuh hatimu
Dan jangan lupakan pula hidupmu


Read More....

Kado HUT ke-17




Aku tau

setiap orang yang memiliki kenangan-kenangan terindah dalam hidupnya, begitupun aku. Kenangan itu masih terekam dalam memori otakku sampai sekarang


Ulang tahun ke-17
kemaren adalah salah satu hal terindah dalam hidupku dimana aku dibuat menangis dan bahagia saat itu. Bu retno wulan guru mapel produktif sekretaris yang membuat HUT ku menjadi hari terindah dalam hidupku.


2 adm. perkantoran 1
disitu aku dan teman - teman menghabiskan waktu seharian. saat itu aku adalah wakil ketua kelas dan aku diberi Tanggung jawab penuh untuk ketertiban kelas saat jam kosong, tapi kali itu aku gagal.


Bu Retno Wulan
memarahiku habis-habisan, ada-ada saja kesalahan yang di tujukan padaku. dan sialnya teman-temanku ikut jadi sasaran karena mereka disuruh berdiri di depan kelas entah apa salahnya. hari itu aku menganggap hari terakhirku, baru kali itu aku dapat penilaian merah dari guru.


akhir cerita bel pulang berdering
dan senyum merekah dari bibir Bu Retno Wulan disusul dengan uluran tangan dan ucapan


"SELAMAT ULANG TAHUN, RATNA"

Hujan deras air mataku,
tag ku sangka sebelumnya. Ternyata ini semua fiktif dan karangan belaka, perasaan yang semula gusar, gelisah berubah menjadi tangis bahagia.


Sebelum pulang
jabat tangan dan ciuman di pipi (kecuali teman cowo) dari teman-teman membuat air mataku kian deras.


Walau tag ada Kue
ataupun kado tapi aku tetap bahagia, dan sampai sekarang pun masih aku ingat


Terima Kasih Bu Retno Wulan
dan Teman - Teman Ad. Perkantoran 1
Read More....

Tentang Aku





Namaku
Ratna Purnama Sari
Boleh panggil aku "Ratna"
Aku dilahirkan di hari minggu
Pukul 10 pagi tepatnya 26 mei 1991


Aku banyak menghabiskan waktu luangku
Untuk nonton TV ato sekedar mendengarkan radio
tag ada hobby khusus yang aku sukai


Aku suka warna Biru, Hitam dan Merah
Kenapa???

Biru memiliki makna :
Kepercayaan, Kesetiaan, Ketenangan,
Kedamaian, Ketulusan,
Kesejukan, Air,
Awan,Harmoni,Kebersihan,
Konservatif, Percaya diri,
Dan penyembuhan.

Hitam memiliki makna
Kekuatan, Keanggungan, Kemewahan,
Misteri, Kecanggihan, Kemakmuran,
Kepuasan,Pengalaman,
Tegas,Keras,Kokoh,
Dan sangat kuat.

Merah memiliki makna :
Kekuatan, Energi, Hasrat,
Cinta, Gairah, Semangat, Dorongan,
Keras,Dan keinginan.
Kalo soal makanan aku suka apapun

Sekilas tentang aku
Bagi kalian yang tag mengenal aku mungkin kalian mengira aku ini orang yang angkuh atau bahkan sombong
(tapi tidak juga, aku suka tersenyum pada siapapun)
Tapi bagi kalian yang telah kenal siapa aku maka setiap hari akan ku buat kalian tertawa dan selalu bahagia menikmati hidup yang fana ini.
Just For Smile and laugh

Namun jangan dikira aku tag bisa marah
Aku terlalu sensitif pada apapun tingkahmu

So, jangan macam macam sama aku

heheheh becanda kok
Read More....

Jangan Pernah Melukainya




Postingku kale ini pengen

cerita and kasih komen atas ceritaku tadi
coz aku tau ga bakalan ada yang mau komen
kecuali aku sendiri
he...he...he...he


Kemaren malem, Kapan?
Ngapa? Dimana? Tanggal brapa?
Jam brapa?
hayah repot dech

Pokoknya ya kemaren malem
ada temen cerita ke aku kalo temennya
sebut C lagi sakit ati gara-gara cewenya
biasalah kalo kaya githu ma
maksud aku menyakiti dan disakiti


Pembaca taukan cinta itu, ya apalah itu?
tapi yang jelas bukan semacam sosis bakar
ato sop buntut, gada kaitanya.
ok dech to the point aja ya


Suatu ketika C menyukai sesosok cewe
hayah... jangan lebay dech

ya weslah, gini ceritanya C suka sama cewe
katany masih tetangganya githu
Namanya I dan mungkin I pun juga menaruh hati ma C
secara nech ya
cewe ditembak cowo jadi 1001 perasaannya
dan berasa sempurna banget hidupnya


Ya sampai akhirnya C nyatain cintanya sama ntu cewe
Dan I pun menerima dengan tangan terbuka
ya setuju lah, sama-sama kosong ini


Mereka jadian
namun kesempurnaan itu berakhir tragis
belum ada 1 bulan I mutusin C
Putus ya putus, Sudahlah


Tapi kata-katanya yang kurang tepat menurutku
pasalnya ntu cewe bilang

ne cuma Copy paste

"sory can kita putus aja
karena aku dulu terima kamu
cuma karena kasian liat kamu mengemis
cinta ma aku........."


bagaimana menurut pandapat kalian?????


Sebenernya gini
aku cewe aku bisa ngerti perasaan sekaumku
tapi dalam situasi kali ini
aku tidak setuju
dengan apa yang I lakukan, kalian taukan
"MULUTMU HARIMAUMU"
saat kau memutuskan sesuatu hal
kamu juga harus memikirkan apa akibatnya nanti.


Banyak hal yang telah terjadi
dan bisa dijadikan contoh
jangan berfikiran orang yang kau kenal
tidak akan memukulmu dari belakang
itu semua bisa aja terjadi


Ya salah satunya karena hati
perasaan seseorang dalam hati bisa meledak
ketika hati itu disakiti

Bisa jadi frustasi lantas bunuh diri
ato malahan ngebunuh kamu
itu pasti jika hati tag bisa terkontrol

ya saran aku buat I ma semua cewe
termasuk aku juga
kamu pernah merasakan cinta itu
dan cinta pernah singgah dalam hatimu
walau itu hanya sesaat
Tapi jangan setelah cinta itu hilang
kamu bisa seenaknya
sendiri
walau bagaimanapun tag bisa dibenarkan
cara yang seperti itu

"dulu kamu menerima cintanya dengan senyum
dan sekarang kau kembalikan cintanya
dengan senyum pula".


jika kamu meminta putus secara baik-baik
pasti cowo itu bakalan terima
apa alasanmu
jangan lukai mereka

Read More....

Kini Dan Nanti




Aku bagai dalam kegelapanmu
Gelap, gelap yang selalu menyapa
Bilaku tatap wajahmu
Hatiku Berdesir

Senyummu yang membuatku
Tak bisa lupakanmu
Kini kau adalah cahaya dalam hidupku
Dan kau penerang jiwaku

Namun diriku takut
Menyatakan cinta padamu
Biarlah jadi rahasia hati
Yang takkan aku buka
Tuk slama lamanya


Read More....

Selamat Dengan Kehidupan Barumu Kawan




Semuanya pergi dan aku sendiri yang disini

Menggapai mimpi
Melupakan kenangan
Melupakan pertemanan

Biar saja mreka tau siapa kita
Karna aku adalah peneduhmu
Yang mengulurkan tangan untuk mengangkatmu dari jurang laramu
Karna kita adalah sahabat selamanya
Dalam benak ku masih teringat kisah bersama kalian
Masih terbayang cerita indah itu
Mungkinkah akan terulang kembali kawan



Read More....

Berita Dari Mimpi



Masih ingat yang tadi pagi

Lepas dari penalaran mreka???
Dan aku yang bingung cuma bisa menangis
Banyak sekali hal yang tak aku mengerti belakangan ini

Tentang semua
Tentang kematian......
Apa telah dekat
Sedang aku tak punya banyak bekal

Mimpi dan kejadian tadi pagi membuat aku stres berat??
Ya... semoga ini bukan petanda buruk buat ku dan hanya kebetulan saja
amin......


Read More....

Cinta Si Anak Desa




Sesuatu yang indah kadang begitu menyakitkan

Bagaimana aku harus memendam rasa ini
Bila Hati ini tlah mati
Kasih dan sayang yang ingin aku rasakan telah hilang

Sunyi sepi, gelap gulita selalu membayangi
Kedinginan karna hembusan sang bayu seakan menusuk tulangku
Sakit yang aku rasakan lebih parah dari kemarin
Penuh luka dan darah

Akankah jiwaku yang hampa dapat hilang oleh kehadiran seseorang
Namun itu angan sia-sia
Takkan ada yang dapat mencairkan hatiku yang telah terlanjur beku

Karna ulahku yang membuat mereka takut padaku
Mungkin.......
Tapi apa salahku, aku hanya ingin ketulusan bukan permainan
Mungkin Tuhan telah takdirkan aku seperti ini
Mungkin Tuhan telah merencanakan sesuatu yang membuatku bahagia menjalani hidup

Dulu ada seorang.....
Ia telah sedikit membangunkanku dan menyadarkanku dari lamunan
Dan tidur panjangku
Dengan kata-katanya

"LEBIH BAIK HIDUP DARI PADA TAK MERASAKAN SAMA SEKALI"



Read More....

Temui Karmamu




Hilang semua mimpi dan kini tinggal angan dan janji
Kadang kehampaan menerpa jiwaku, pikiran
Dan otakku tak berfungsi karna ulahmu
Kenapa kau buatku begini....?????
Oh, dewa malam kenapa malammu membuat aku buta akan dirimu
Kenapa aku mempercayaimu, kenapa aku menyayangimu
Kenapa aku mengenalmu
Dan kenapa kita bertemu hanya untuk saling menyakiti

Dewa malam, tegakah engkau menghancurkanku
Tegakan kau buat aku sakit hati
Buat aku lalai pada tujuan semulaku
Demi Tuhan perbuatanmu takkan kulupakan
Keegoisanmu, keangkuhanmu adalah sifat aslimu

Percayalah karma akan datang padamu
Suatu saat nanti kau akan menyadari kekeliruan dirimu
Dan aku akan membalas sakit hatiku padamu
Tunggulah....


Read More....

Bertahanlah Kawan




Berbahagialah

Selama kita diberi masalah, karna dengan masalah itu
Berarti Allah swt tidak melupakan kita
Berusahalah keluar dari masalah itu
Karna Allah swt senang terhadap hamba-Nya
yang mau berusaha


Setiap kehidupan pasti akan melewati
yang namanya cobaan,

Rintangan, kadang senang kadang susah
Jika hidup ini lurus lurus saja
Tanpa adanya rintang-rintangan itu
Pasti akan terasa hambar

Hidup akan lebih berkesan
karna adanya masalah itu.....


Dan jangan lupakan orang2
yang telah beri dukungan kamu

Seandainya masalah yang kamu hadapi
telah selesai
....
Read More....

Thanks For

 
©2007 Ratna-Peace In Heart Template By Templates e Acessorios