Dear Cinta.
Aku tak bisa bilang ini langsung padamu, karena setiap melihat-mu hatiku sakit, kecewa dan apalah rasanya itu. Aku Hancur dan benar-benar hancur.
Mungkin berat rasanya jauh dari kamu dan menghapus kenangan kebersamaan kita. Semuanya butuh proses untuk melupakanmu.
Semuanya tentangmu mungkin akan jadi memori hitam di jejak hidup aku. Aku sadar aku bukanlah siapa-siapa, aku bukan model ataupun apa. Aku hanya bisa mencintaimu dengan nafas yang aku miliki. Dan bersamamu itu nikmat buatku.
Tapi Egoisnya aku, melihat orang yang aku sayank bersamaku tapi tak merasakan cinta sedikitpun. Egoisnya aku memilikimu tapi hatimu tidak.
Akan menyesal suatu saat nanti bila aku terus bersamamu, dan mungkin aku akan menyakiti hatiku sendiri lagi dan lagi. Begitu juga hatimu.
Aku gak pengen masalah ini muncul ketika aku mulai planing tentang masa depan kita, tentang aku dan kamu. Tapi apalah aku, wanita yang mencintaimu tanpa syarat dan biasa. Tapi bagiku indah.
Tak ada daya buatku, memintamu jauh dari dia tapi kau tak ada usaha menjauh dari dia.
Anggi, mulai sekarang tak usah kamu mempertimbangkan akan memilih siapa?? Karena mungkin berat bagimu.
Aku mundur, aku mundur demi cintaku padamu. Demi setiap kalimat cinta yang setiap saat aku kirimkan kepadamu walau kau tak pernah memperdulikanya selama ini.
Anggi apalah guna kebersamaan kita, yang sejatinya tersimpan sebuah penantian kepada wanita lain.
Berbahagialah dengan wanita pilihanmu, walau aku mati dan terluka asal kamu bahagia.
Terima kasih untuk semuanya, maafkan aku, jangan hubungi aku lagi, jangan membuat hal/berita yang nantinya akan membuat aku terluka, cukup sekali dan terakhir kalinya.
Kamu mengenalku, tau sifat dan diriku. Biar itu tersimpan rapi di hatimu. Jangan membuat something yang membuat aku terluka lebih dalam lagi nantinya.
Terima kasih
Aku
Aku tak bisa bilang ini langsung padamu, karena setiap melihat-mu hatiku sakit, kecewa dan apalah rasanya itu. Aku Hancur dan benar-benar hancur.
Mungkin berat rasanya jauh dari kamu dan menghapus kenangan kebersamaan kita. Semuanya butuh proses untuk melupakanmu.
Semuanya tentangmu mungkin akan jadi memori hitam di jejak hidup aku. Aku sadar aku bukanlah siapa-siapa, aku bukan model ataupun apa. Aku hanya bisa mencintaimu dengan nafas yang aku miliki. Dan bersamamu itu nikmat buatku.
Tapi Egoisnya aku, melihat orang yang aku sayank bersamaku tapi tak merasakan cinta sedikitpun. Egoisnya aku memilikimu tapi hatimu tidak.
Akan menyesal suatu saat nanti bila aku terus bersamamu, dan mungkin aku akan menyakiti hatiku sendiri lagi dan lagi. Begitu juga hatimu.
Aku gak pengen masalah ini muncul ketika aku mulai planing tentang masa depan kita, tentang aku dan kamu. Tapi apalah aku, wanita yang mencintaimu tanpa syarat dan biasa. Tapi bagiku indah.
Tak ada daya buatku, memintamu jauh dari dia tapi kau tak ada usaha menjauh dari dia.
Anggi, mulai sekarang tak usah kamu mempertimbangkan akan memilih siapa?? Karena mungkin berat bagimu.
Aku mundur, aku mundur demi cintaku padamu. Demi setiap kalimat cinta yang setiap saat aku kirimkan kepadamu walau kau tak pernah memperdulikanya selama ini.
Anggi apalah guna kebersamaan kita, yang sejatinya tersimpan sebuah penantian kepada wanita lain.
Berbahagialah dengan wanita pilihanmu, walau aku mati dan terluka asal kamu bahagia.
Terima kasih untuk semuanya, maafkan aku, jangan hubungi aku lagi, jangan membuat hal/berita yang nantinya akan membuat aku terluka, cukup sekali dan terakhir kalinya.
Kamu mengenalku, tau sifat dan diriku. Biar itu tersimpan rapi di hatimu. Jangan membuat something yang membuat aku terluka lebih dalam lagi nantinya.
Terima kasih
Aku
